Pages

Sunday, November 13, 2011

Laptop Ringan dan Mudah dibawa - Generasi Baru



Komputer jinjing atau akrab disebut laptop atau notebook memang kian populer dan beragam. Jika dulu laptop memiliki desain yang tebal dan bobot cukup berat untuk membuat punggung pegal, kini produsen laptop berlomba-lomba menghasilkan produk yang memiliki desain keren, tipis, dan ringan.

Sayangnya, kebanyakan laptop yang tipis dan ringan harus dikompromikan dengan performa di bawah rata-rata. Jika ada laptop tipis dan ringan tapi memiliki performa yang cukup tangguh, bandrol harganya biasa cukup tinggi dan menipiskan dompet.

Salah satu hal yang menjadi kendala adalah belum adanya platform yang memiliki keseimbangan antara kinerja dan voltase rendah. Kebutuhan akan konsumsi daya rendah dan suhu dingin menjadi salah satu faktor kunci untuk menghasilkan laptop dengan bodi tipis dan ringan. Itulah salah satu hal yang melatarbelakangi lahirnya Ultrabook, kategori perangkat portabel baru yang digagas Intel.

Pada dasarnya, konsep Ultrabook berusaha menghadirkan sebuah komputer dengan desain tipis dan ringan, sambil tetap menghadirkan performa baik, responsif, aman, dengan daya tahan baterai yang panjang, sekaligus memiliki harga jual relatif terjangkau.

Membuat laptop yang tipis dan ringan ternyata cukup rumit. Produsen laptop tidak hanya sekadar menggunakan prosesor hemat daya, tapi juga harus memikirkan komponen lain.

Untuk menghasilkan sebuah perangkat Ultrabook, produsen juga perlu memikirkan jenis bahan yang digunakan untuk casing, jenis baterai, jenis hard disk atau SSD, keyboard, layar, dan sebagainya.

Singkatnya, semua komponen tersebut harus memiliki ukuran sesuai sehingga laptop yang dihasilkan memiliki desain tipis, ringan, tidak panas, serta  nyaman digunakan.